
Prabowo bukan ingin mengganti Pancasila, tapi tidak bernyali dan membiarkan Jokowi sendirian melawan kaum anti Pancasila
by Teddy Gusnaidi on September 15, 2018
Yang bilang Prabowo mendukung dan ingin mengganti Pancasila siapa?
Yang benar itu adalah Prabowo tidak punya nyali menyatakan menentang perjuangan Hizbut Tahrir yang mau merubah ideologi dan sistem negara ini dengan ideologi khilafah.
Tanggal 12 Agustus 2018 saya menantang Prabowo menyatakan secara terbuka untuk melibas Hizbut Tahrir yang memperjuangkan Ideologi khilafah di negara ini kalau jadi Presiden.
Saya katakan, Prabowo tidak akan punya nyali untuk melakukan hal itu.
Tanggal 29 Agustus 2018, saya katakan, pernah gak kalian melihat, mendengar dan membaca pernyataan Prabowo dan ganknya membela Pancasila dari rongrongan khilafah??
Gak pernah kan? Tanya kenapa..
Apalagi rekam jejak Gerindra yang terang-terangan mendukung hizbut Tahrir, tentu makin meyakinkan bahwa Prabowo tidak akan punya nyali untuk menentang apalagi melibas Hizbut Tahrir.
Yang punya nyali untuk selamatkan Pancasila dan NKRI, ya cuma Jokowi di antara dua Capres ini.
Kenapa saya mempertanyakan nyali Prabowo?
Karena analisis saya, Prabowo ingin memanfaatkan suara pendukung Khilafah untuk memilih dia.
Prabowo tahu bahwa pendukung khilafah anti Jokowi, maka Prabowo tidak mau bersama-sama Jokowi untuk menentang kaum Khilafah.
Makanya saya mempertanyakan, apakah pernah kita melihat, mendengar dan membaca pernyataan Prabowo membela Pancasila dari rongrongan khilafah?
Menentang kaum Khilafah?
Tidak pernah kan?
...karena Prabowo memang tidak bernyali melakukan hal itu!
Prabowo tidak bernyali untuk kehilangan suara dari kaum khilafah dan pendukung khilafah.
Prabowo tidak bernyali membantu pemerintah untuk menyelamatkan bangsa ini dari gempuran Hizbut Tahrir yang membawa misi merubah sistem negara ini dengan sistem khilafah.
Jadi harus membedakan antara ingin dan tidak bernyali.
Tidak ada yang menuduh Prabowo ingin mengganti Pancasila, tapi Prabowo tidak punya nyali untuk menentang Perjuangan Hizbut Tahrir yang ingin mengganti Pancasila dengan Khilafah.
Apakah hanya demi meraup suara lalu biarkan Jokowi berjuang sendiri menghadapi kelompok anti Pancasila?
Katanya dari muda dia prajurit TNI dan sumpahnya adalah membela tanah air?
Tapi kok membiarkan Jokowi berjuang sendiri membela tanah air dari rongrongan kaum khilafah?
Sekarang begini saja, untuk menguji nyali Prabowo, berani gak Prabowo menyatakan akan melibas perjuangan Hizbut Tahrir, mendukung sikap Jokowi melibas Hizbut Tahrir dan mengoreksi semua dukungan Gerindra ke Hizbut Tahrir?
Saya yakin Prabowo tidak akan bernyali.
Kalau ngak punya nyali, ya jangan merengek dan bilang membela tanah air.
Untuk apa berkoar-koar bela tanah air tapi membiarkan dan hanya menonton Presiden bersama rakyat berjuang melawan kaum radikal?
Mending balik lagi ke Yordania..
[tulisan Teddy G.]
No comments:
Post a Comment