PR Buat Pakde Jokowi, Edisi Radikalisme
Salam Optimis, Suarakan PendapatmuPakde Jokowi bisa dipastikan akan memimpin lagi bangsa Indonesia selama lima tahun kedepan. Upaya penguatan sendi sendi kebangsaan menjadi bagian penting demi keutuhan NKRI. Apa yang perlu dilakukan oleh Pakde Jokowi selama lima tahun kedepan?
Masalahnya saat ini terdapat sisa-sisa kompetisi kampanye yang dinilai brutal penuh ancaman desintegrasi sosial, tindakan intoleransi dan black campaign, yang tidak gampang dihilangkan. Isu-isu hoax, fitnah, ujaran kebencian seolah-olah menjadi kebenaran dari yang tidak benar-benar nyata. Kita sudah menyaksikan di berbagai berita dan media sosial, bagaimana anak-anak dan orang-orang dewasa terpapar indoktrinasi kedengkian kepada Presiden dan Pemerintah pada umumnya. Seolah-olah Indonesia sudah bukan lagi negara yang santun, tidak menghormati orang lain dan mengabaikan hukum. Nampak masif gerakan yang ditujukan untuk membangun opini publik, untuk tidak percaya kepada Pemerintah dan Penyelenggara Pemilu.
Radikalisme inilah yang menjadi PR (Pekerjaan Rumah) sangat serius bagi Pakde Jokowi dalam memimpin pemerintahan selama lima tahun mendatang.
Kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia, perlu berkontribusi dengan menyuarakan pendapat kita.
Pendapat yang dimuat dalam polling ini akan disampaikan kepada Pakde Jokowi untuk mendapatkan perhatian beliau.
Kami ucapkan terima kasih atas partisipasi Anda mengisi polling ini.
*) Pilih satu jawaban yang menurut Anda paling sesuai.
*) Jika Anda berpendapat lain, silahkan isi di jawaban "other".
*) Polling ini disusun oleh LeadershipPark Institute dan Konco Jokowi.
Masalahnya saat ini terdapat sisa-sisa kompetisi kampanye yang dinilai brutal penuh ancaman desintegrasi sosial, tindakan intoleransi dan black campaign, yang tidak gampang dihilangkan. Isu-isu hoax, fitnah, ujaran kebencian seolah-olah menjadi kebenaran dari yang tidak benar-benar nyata. Kita sudah menyaksikan di berbagai berita dan media sosial, bagaimana anak-anak dan orang-orang dewasa terpapar indoktrinasi kedengkian kepada Presiden dan Pemerintah pada umumnya. Seolah-olah Indonesia sudah bukan lagi negara yang santun, tidak menghormati orang lain dan mengabaikan hukum. Nampak masif gerakan yang ditujukan untuk membangun opini publik, untuk tidak percaya kepada Pemerintah dan Penyelenggara Pemilu.
Radikalisme inilah yang menjadi PR (Pekerjaan Rumah) sangat serius bagi Pakde Jokowi dalam memimpin pemerintahan selama lima tahun mendatang.
Kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia, perlu berkontribusi dengan menyuarakan pendapat kita.
Pendapat yang dimuat dalam polling ini akan disampaikan kepada Pakde Jokowi untuk mendapatkan perhatian beliau.
Kami ucapkan terima kasih atas partisipasi Anda mengisi polling ini.
*) Pilih satu jawaban yang menurut Anda paling sesuai.
*) Jika Anda berpendapat lain, silahkan isi di jawaban "other".
*) Polling ini disusun oleh LeadershipPark Institute dan Konco Jokowi.
1) Apakah Anda optimis bahwa Pakde Jokowi mampu memimpin Indonesia menjadi negara yang utuh sesuai Sila Ketiga, Persatuan Indonesia dan mewujudkan Sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia? *
Ya
Tidak
Mungkin
Tidak tahu
Other:
2) Untuk mewujudkan bangsa Indonesia menjadi masyarakat yang siap maju dan sejahtera, dalam hal apa pembangunan manusia yang sebaiknya Pakde lakukan? *
Mendidik masyarakat yang disiplin, taat hukum, tertib dan saling menghargai
Memperkuat pendidikan agama
Memperkuat pendidikan teknologi
Memperkuat pendidikan karakter bangsa di sekolah
Tidak tahu
Other:
3) Setelah Pilpres 2019, masyarakat resah dengan aksi fanatisme dan wabah radikalisme di kalangan pendukung partai pengusung Capres Cawapres. Apa yang sebaiknya Pakde lakukan? *
Mengatur sanksi diskualifikasi partai yang melakukan pembiaran radikalisme di kalangan pengikutnya
Menyelenggarakan pendidikan moral, etika dan kebangsaan pada calon yang diusung oleh partai
Menuntut pimpinan partai yang membiarkan aksi radikalisme melalui jalur pengadilan
Membiarkan saja, karena ini hanya acara lima tahunan yang tidak berbahaya
Tidak tahu
Other:
4) Pilpres 2019 mendorong menguatnya wabah radikalisme, misalnya politisasi rumah ibadah atau gerakan menolak Pancasila. Pada Pilpres tahun 2024 dipandang perlu mencegah hal ini terjadi lagi. Apa yang sebaiknya Pakde lakukan? *
Membiarkan saja, peraturan yang mengatur hal ini sudah baik
Membuat regulasi larangan simbol-simbol kampanye yang memicu disintregrasi bangsa
Membuat regulasi detail tata cara kampanye agar sejalan dengan UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika
Memperketat syarat-syarat pencalonan, termasuk kesehatan jasmani dan kejiwaan Capres dan Cawapres.
Tidak tahu
Other:
5) Kita memiliki BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) yang bertugas membantu Presiden merumuskan arah kebijakan pembinaan ideologi Pancasila, namun dengan merebaknya wabah radikalisme yang terjadi akhir-akhir ini, apa yang sebaiknya Pakde lakukan? *
Memperkuat BPIP
Membubarkan BPIP
Membangun badan baru
Membiarkan BPIP dengan situasi dan kondisi saat ini
Tidak tahu
Other:
6) MPR memiliki program 4 Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika) dengan merebaknya wabah radikalisme yang terjadi akhir-akhir ini, apa yang sebaiknya Pakde lakukan? *
Sosialisasi lebih intensif 4 pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) di kalangan Partai-partai dan Komunitas Keagamaan
Menugaskan setiap anggota MPR DPR dan DPD untuk mampu mengajarkan 4 Pilar Kebangsaan secara berkala di sekolah sekolah
Mengganti program 4 Pilar Kebangsaan dengan program baru yang lebih modern
Memberhentikan program 4 Pilar Kebangsaan ini
Tidak tahu
Other:
7) Terkait dengan kurikulum berkarakter kebangsaan melalui pendidikan di sekolah, apa yang sebaiknya Pakde lakukan? *
Menambah jam kurikulum pendidikan agama
Menyusun kurikulum pendikan moral, etika dan kebangsaan
Menghidupkan dan memperbaiki pengajaran P4 (Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila)
Lanjutkan kurikulum pendidikan seperti saat ini tanpa P4 (Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila)
Tidak tahu
Other:
8) Untuk menghentikan radikalisme di lingkungan komunitas agama, apa yang sebaiknya Pakde lakukan? *
Seleksi ketat pada rekruitmen guru agama
Sertifikasi guru guru agama
Pemantauan ketat pada ceramah-ceramah di rumah ibadah
Negara harus mengambil alih pengelolaan rumah ibadah
Tidak tahu
Other:
9) Tenaga kerja disinyalir rentan terpengaruh oleh ajaran radikalisme, apa yang harus dilakukan? *
Memecat tenaga kerja yang terbukti ikut gerakan radikalisme
Tidak menerima pegawai yang pernah ikut gerakan radikalisme
Meminta Perusahaan bertanggung jawab membina pekerjanya dengan nilai-nilai kebangsaan
Meminta Serikat Pekerja bertanggung jawab membina anggotanya dengan nilai-nilai kebangsaan
Tidak tahu
Other:
10) Jika aparatur sipil negara (ASN) ikut dalam gerakan radikalisme, apa yang harus dilakukan oleh Pakde? *
Memberhentikan ASN itu dengan tidak hormat
Memberhentikan Kepala atau Ketua lembaganya
Melaporkan ke polisi
Membiarkan saja
Tidak tahu
Other:
11) Jika murid atau mahasiswa ikut dalam gerakan radikalisme, apa yang harus dilakukan? *
Dikeluarkan dari sekolah/kampus
Dilaporkan ke polisi
Diberi hukuman sosial
Dibiarkan saja
Dibina oleh Sekolah / Kampus
Tidak tahu
Other:
12) Bagaimana kita mengetahui bahwa orang terlibat dalam aliran atau gerakan radikal? *
Dari pernyataannya, berita, foto, audio atau video yang diunggah di media sosial.
Dari sikap dan penampilan
Dari pergaulan di komunitasnya
Dari latar belakang keluarga
Dari informasi BIN (Badan Intelijen Negara) atau Kepolisian
Tidak tahu
Other:
13) Apakah Anda memiliki pemikiran lain terkait dengan radikalisme ini, yang bisa disuarakan kepada Pakde Jokowi? *
Tidak punya, sudah cukup
Other:
Keterbukaan dlm mempelajari Kita Suci setiap pemeluk agama di Indonesia di level pendidikan tanpa baper.Saling memberi kelebihan dan kekurangan dalam penafsiran Kitab Suci tanpa baper.Terbuka atas kritikan dari pihak manapun,tanpa baper,buktikan secara ilmiah.Semua Kitab Suci harus dipelajari dengan akal sehat,diselidiki apa sumber sesungguhnya,mengapa seseorang bertindak radikalismi.Dipelajari mengapa seseorang bisa bertindak,dan apa yang mebuat mereka radikalisme.Harus dicara akar permasalahannya.Akar pikiran radikalisme, dan segera dilaksankan deradikalisme secara terubuka dan segera di seluruh Indonesia.
14) Apakah Anda berkenan mendapatkan gift dari kami? Jika berkenan, silakan isi data Anda (Nama, Nomor HP dan Alamat di kolom Other). Gift dapat diambil di Koffee Konco, Mall Epiwalk Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan. Bagi yang berada di luar Jabodetabek, gift dapat kami kirimkan. *)Selama persediaan masih ada. *
Tidak perlu, saya tidak suka gift. :)
Other:
JMG
UNS ternasuk dalam 8 PT ini :
Solo - Kelompok Islam yang bergerak secara eksklusif berkembang pesat di delapan perguruan tinggi negeri (PTN). Dikhawatirkan pergerakan ini akan menumbuhkan radikalisme di kalangan mahasiswa.
Hal ini merupakan hasil penelitian dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta dan beberapa perguruan lain.
Peneliti dari LPPM UNUSIA, Naeni Amanulloh, menyebut delapan kampus tersebut ialah UNS Surakarta, IAIN Surakarta, Undip Semarang, Unnes Semarang, UGM Yogyakarta, UNY Yogyakarta, Unsoed Purwokerto, IAIN Purwokerto.
Dia membagi kelompok Islam menjadi tiga, yakni salafi, tarbiyah dan hizbut tahrir. Kelompok hizbut tahrir itulah yang ia sebut cenderung bergerak secara eksklusif.
"Ada kontradiksi, kampus harusnya mengembangkan pemikiran kritis, sedangkan islam eksklusif cenderung doktriner, tertutup. Bagaimana bisa mereka berkembang di kampus?" kata Naeni seusai acara diskusi 'Islam Eksklusif Transnasional Merebak di Kampus Negeri' di Aula FISIP UNS Surakarta, Kamis (23/5/2019).
detiknews
Home Berita Daerah Jawa Timur Internasional Kolom Blak blakan Fokus Hoax Or Not Foto Most Popular Pro Kontra Suara Pembaca Infografis Video detikPemilu Indeks
detikPemilu
Home / detikNews / Berita Jawa Tengah
Kamis 23 Mei 2019, 20:10 WIB
Peneliti UNU Ungkap Kelompok Islam Eksklusif Merebak di 8 PTN
Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Peneliti UNU Ungkap Kelompok Islam Eksklusif Merebak di 8 PTN
Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
CLOSE AD
Solo - Kelompok Islam yang bergerak secara eksklusif berkembang pesat di delapan perguruan tinggi negeri (PTN). Dikhawatirkan pergerakan ini akan menumbuhkan radikalisme di kalangan mahasiswa.
Hal ini merupakan hasil penelitian dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta dan beberapa perguruan lain.
Peneliti dari LPPM UNUSIA, Naeni Amanulloh, menyebut delapan kampus tersebut ialah UNS Surakarta, IAIN Surakarta, Undip Semarang, Unnes Semarang, UGM Yogyakarta, UNY Yogyakarta, Unsoed Purwokerto, IAIN Purwokerto.
Dia membagi kelompok Islam menjadi tiga, yakni salafi, tarbiyah dan hizbut tahrir. Kelompok hizbut tahrir itulah yang ia sebut cenderung bergerak secara eksklusif.
"Ada kontradiksi, kampus harusnya mengembangkan pemikiran kritis, sedangkan islam eksklusif cenderung doktriner, tertutup. Bagaimana bisa mereka berkembang di kampus?" kata Naeni seusai acara diskusi 'Islam Eksklusif Transnasional Merebak di Kampus Negeri' di Aula FISIP UNS Surakarta, Kamis (23/5/2019).
Baca juga: Keunikan Zikir Ala Jemaah Khalwatyah Samman di Maros Sulsel
Dia menilai pandangan tersebut tidak kompatibel dengan Pancasila yang telah disepakati menjadi dasar negara Indonesia. Kelompok itu dinilai bisa masuk ke ranah radikalisme ideologi.
"Mereka memiliki pandangan khilafah, syariatisasi kehidupan publik, sedikit tidak mau menerima perbedaan. Selama ini ada isu yang mengarah ke radikalisme, seperti saat HTI dibubarkan mereka bergerak, saat pelarangan bendera ISIS, mereka menunjukkan simpati," ujar dia.
Menurutnya, pejabat kampus seharusnya berani mengambil sikap dalam mengatur kehidupan keagamaan kampus. Jangan sampai kelompok tersebut semakin bebas berkembang.
"Harus ada pemimpin yang berani. Kampus harus dibangun dengan tradisi akademis yang lebih kuat. Tapi tetap tidak boleh melanggar kebebasan akademik. Pemimpin kampus harus memiliki wawasan scientist clear," tutupnya.
https://m.detik.com/news/berita-jawa-tengah/d-4562815/peneliti-unu-ungkap-kelompok-islam-eksklusif-merebak-di-8-ptn
Nggak ngerti sampai skrg, knp Pemilu thn ini tiba2 menjadi "perjuangan Islam"?
Siapa yg di-zholimi? Kenapa tiba2 menjadi masalah yg mengatasnamakan Islam? Kalau tidak cinta Indonesia, ayolah, silakan pindah ke Arab. Please...! Kalian tahu seperti apa kehidupan di sebagian negara Arab? Perang saudara tak berkesudahan, dan bahkan kemaksiatan juga ada. Atau coba sekali2 kalian rasakan tinggal di negara dimana Islam menjadi minoritas. Dimana mencari makanan halal susah, apalagi untuk beribadah.
Kalian pengen seperti itu? Oh ya... Apa yang membuat capres yg kalah itu tiba2 seolah mewakili perjuangan umat islam? Di sisi mana ke-islam-annya? Menebar isu - bahkan fitnah - tak berdasar, tanpa bukti. Lalu utk Presiden terpilih... siapa yg bisa membuktikan Beliau2 itu bukan Islam?
Yang saya tahu, Islam mengajarkan menggunakan akal pikiran, bukan nafsu. Itulah sebabnya kita diwajibkan berpuasa setiap tahun untuk mengendalikan hawa nafsu. Percayalah, politik adalah urusan kekuasaan, sangat duniawi. Jangan mau diperalat dan dijadikan tumbal oleh orang-orang yg sebenarnya hanya mengejar kemewahan pribadi.
Agama dan ibadah adalah urusan personal kita dengan Sang Khalik. Jangan dibawa-bawa untuk kepentingan duniawi. Dan sekali lagi, tak ada satu pun Presiden yang bisa menjamin atau bertanggungjawab terhadap dosa-dosa kita di akhirat nanti. Pada akhirnya, kita sendiri yang akan memikul semuanya.
Salam hormat dan salut utk para petugas kepolisian dan TNI yg meninggalkan keluarga untuk menghadang bahaya, yang ditebarkan orang-orang yg tak pernah mensyukuri kenikmatan yg didapatnya.
No comments:
Post a Comment